singkat kata si kecil willy sudah masuk taman kanak-kanak. tidak ada yang spesial di taman kanak-kanak ini, hanya seperti taman kanak-kanak pada umumnya yang hanya berisi mainan untuk anak-anak, ya, tentu saja, namanya juga taman kanak-kanak.
kemudian si willy kecil ditendang ke sekolah dasar. sama saja tidak ada yang spesial. namun si willy kecil mengenal cinta disini, di sekolah dasar.
singkat kata lagi si willy beranjak remaja dan beranjak pula ke sekolah menengah tingkat pertama.
disini dia mulai mengenal musik dan mencoba untuk menjadi biduan. namun tidak terlalu diterima oleh teman satu geng-nya. ya, karena suara si willy remaja belum cukup matang untuk lagu-lagu keras seperti itu.
muncul dendam ditubuh si willy remaja, untuk menunjukan kemampuan kebiduannya.
dan hal tersebut dibuktikannya di sekolah menengah atas, dia menjadi biduan yang tidak bisa dibilang tidak dikenal oleh satu sekolah.
namun pada akhir tahun sekolah, si willy remaja merasa bosan dengan kebiduannya. dia melirik suatu instrumen yang selalu berada dibelakang para tukang goyang.
dan mulailah si willy remaja menjadi tukang gebuk yang berada dibelakang sampai saat kuliah atau saat ini.
di masa kuliahnya, si willy remaja atau mungkin sudah bisa dibilang dewasa, malah melakukan hal-hal yang tidak jelas seperti halnya anak-anak.
dia malah kecanduan permainan anak-anak, tapi anak-anak tidak cukup mampu untuk memainkannya.
ikutlah si willy ke dunia maya dan menulusurinya hingga bertemu seorang pengkhianat yang terus berteriak "YOU'RE NOT PREPARE!".
entah apa maksud si pengkhianat tersebut, mungkin memang itu tugasnya. namun si willy cukup lama mengikuti jejak si pengkhianat tersebut hingga akhirnya si willy meresa bosan di teriakin dan meninggalkan si pengkhianat.
kini, si willy bingung akan dunia barunya, bingung akan arti dari "API DIDALAM LUBANG".
namun api tersebut tidak cukup kuat untuk melangkahi kehidupan si willy.
si willy pun mulai melihat kebelakang dan berpikir;
"apa yang sudah aku lakukan sampai saat ini?"
"mengapa aku dilahirkan?"
jatinangor
